PT Barito Pacific Tbk. ("Barito Pacific" atau "Perusahaan") didirikan pada tanggal 14 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Saat ini, Perusahaan melalui entitasnya melakukan bisnis di bidang kehutanan, petrokimia, properti, perkebunan dan energi terbarukan.
Barito Pacific terutama mendirikan bisnisnya di bidang kehutanan dan kayu. Perusahaan menjadi salah satu pelopor pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) di bawah sistem pengelolaan hutan lestari. Dengan semangat inovasi yang tinggi, Perusahaan telah berhasil membangun reputasinya sebagai pelopor perusahaan kehutanan ramah lingkungan di Asia. Perusahaan juga berhasil mendapatkan pengakuan di industri kehutanan dan kayu.
Barito Pacific mengubah statusnya menjadi perusahaan publik pada tahun 1993 melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, yang telah digabungkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Perubahan ini diikuti oleh perubahan nama Perusahaan menjadi PT Barito Pacific Timber Tbk. pada tahun 1996.
Pada awal abad ke-20, Perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi kayu lapis sebagai bagian dari strategi bisnisnya untuk menjadi bisnis yang terdiversifikasi.
Sejak itu, Barito Pacific telah tumbuh menjadi perusahaan berbasis sumber daya dengan produk yang beragam. Sejalan dengan perkembangannya, Barito Pacific berganti nama menjadi PT Barito Pacific Tbk. pada tahun 2007.
Pada tahun yang sama, Perusahaan menjadi pemegang saham mayoritas Chandra Asri, satu-satunya produsen olefin di Indonesia, dengan 70% kepemilikan. Pada tahun 2008, Perusahaan juga mengakuisisi PT Tri Polyta Indonesia Tbk., Produsen polypropylene terkemuka di Indonesia. Kedua perusahaan ini kemudian memutuskan untuk bergabung sebagai PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., Produsen petrokimia terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia.
No comments:
Post a Comment